Minggu, 31 Desember 2017
WASWAS TENTANG BATALNYA WUDHU’
BERKATA BAIK ATAU DIAM
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :
Ketahuilah, sepantasnya bagi setiap mukallaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas mashlahat padanya.
Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama mashlahat-nya, maka menurut Sunnah adalah menahan diri darinya.
Karena perkataan mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram atau makruh. Bahkan, ini banyak atau dominan pada kebiasaan. Sedangkan keselamatan itu tiada bandingannya.
Telah diriwayatkan kepada kami di dalam dua Shahih, Al-Bukhari (no. 6475) dan Muslim (no. 47), dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
Aku katakan : Hadits yang disepakati shahihnya ini merupakan nash yang jelas bahwa sepantasnya seseorang tidak berbicara, kecuali jika perkataan itu merupakan kebaikan, yaitu yang nampak mashlahat-nya. Jika dia ragu-ragu tentang timbulnya mashlahat, maka dia tidak berbicara.
Dan Imam Asy-Syafi’i telah berkata, "Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum dia berbiacra hendaklah berpikir, jika nampak jelas mashlahat-nya dia berbicara, dan jika dia ragu-ragu, maka dia tidak berbicara sampai jelas mashlahat-nya.
Wallahu a'lam bish-shawwab
Sumber : Kitab Al-Adzkaar, 2/713-714, karya Imam An-Nawawi, Penerbit Dar Ibni Hazm, cet. 2, th. 1425 H / 2004 M
Wakaf Berkelompok
Pertanyaan : Apakah boleh Wakaf berkelompok?
Jawaban : Wakaf tidak harus dilakukan oleh perorangan, tetapi boleh dengan berjama’ah.
Misalnya, iuran membeli tanah untuk membangun masjid, pendidikan Islam dan lainnya.
Adapun dalilnya, Sabda Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam kepada pemilik kebun yang merupakan milik orang banyak :
يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ هَذَا قَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى اللَّهِ
Wahai, Bani Najjar! Juallah kebunmu ini kepadaku!” Lalu Bani Najjar berkata, ”Tidak kujual. Demi Allah, tidaklah kami jual tanah ini, kecuali untuk Allah. [ HR Bukhari, kitab Al Washaya, no. 2564 ].
Sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”Wahai, Bani Najjar!” menunjukkan bahwa wakaf dapat dilakukan lebih dari satu orang.
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Dijawab oleh Tim Syar'i Rumah Qur'an al-Kautsar
DUNIA TEMPAT MENCARI AKHIRAT
Utsman Bin Affan radhiyallau 'anhu berkata pada salah satu khutbah yang beliau sampaikan di akhir hayatnya :
إن الله إنما أعطاكم الدنيا لتطلبوا بها الآخرة ، ولم يعطكموها لتركنوا إليها ، إن الدنيا تفنى ، وإن الآخرة تبقى ، لا تبطرنكم الفانية ، ولا تشغلنكم عن الباقية
"Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada kalian itu agar kalian mencari akhirat dengannya, dan tidaklah Allah memberikannya kepada kalian agar kalian condong kepadanya. Sesungguhnya dunia itu akan binasa sementara akhirat itu abadi. Janganlah dunia yang fana ini menjadikan kalian sombong, dan jangan pula menyibukkan kalian dari yang abadi (akhirat).
وآثروا ما يبقى على ما يفنى ؛ فإن الدنيا منقطعة ، وإن المصير إلى الله
Dan pilihlah oleh kalian yang abadi daripada yang fana! Karena dunia ini akan putus dan sesungguhnya tempat kembalinya adalah kepada Allah.
اتقو الله ,فإن تقواه جنة من بأسه ، ووسيلة عنده ، واحذروا من الله الغير ، والزموا جماعتكم لا تصيروا أحزابا
Bertakwalah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya takwa kepada-Nya itu adalah benteng pelindung dari siksaan-Nya, dan perantara di sisi-Nya. Dan hati-hatilah kalian dari sifat cemburu dari Allah (Jangan bermaksiat kepada-Nya). Berpeganglah kalian dengan jamaah kalian (pemerintah), janganlah kalian menjadi berpartai-partai.
Allah berfirman :
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًاَ
Artinya : "Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara" (QS. Ali Imran 103)
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Sumber : Al-Bidayah wa An-Nihayah 7/241
ANTARA HARAPAN DAN RASA TAKUT
Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda :
الجنّةُ أقربُ إلى أحدِكم من شِراكِ نعلِه، والنّار مثْلُ ذلك
"Surga lebih dekat kepada kalian dari tali sandalnya dan neraka juga seperti itu." ( HR. Al-Bukhari no.6488 )
Faedah Hadits :
- Pada hadits ini ada penjelasan bahwasanya keta'atan akan menyampaikan kepada surga, dan kemaksiatan akan menyampaikan kepada neraka.
- Bahwasanya keta'atan dan kemaksiatan bisa saja pada perkara-perkara yang mudah dilakukan.
- Sepantasanya bagi seseorang tidak membiarkan kebaikan yang sedikit melainkan ia kerjakan dan kelejekan yang kecil melainkan ia jauhi.
- Ibnul Jauzi berkata, "Makna hadits ini bahwasanya meraih surga merupakan perkara mudah, yaitu dengan memperbaiki niat dan melakukan keta'atan. Demikian juga meraih neraka (juga perkara mudah) yaitu dengan mencocoki hawa nafsu dan melakukan kemaksiatan. Wallahu a'lam bish-shawwab.
Sumber : Fathul Baari 11/321
Perhatikan Kebutuhan Ruhanimu
Sesungguhnya diri kita terdiri dari jasad dan ruh. Tetapi banyak orang yang hanya berusaha memenuhi kebutuhan jasadnya, dan dia lupa akan kebutuhan ruhnya.
Padahal kondisi ruhnya-lah yang sangat berpengaruh dalam kehidupannya, celaka atau bahagia, binasa atau selamat.
Siapa yang mengisi asupan ruhnya dengan iman dan amal sholeh, maka baginya kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat.
◼ Allah ta'ala berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." ( QS. An-Nahl: 97 )
Sebaliknya, siapa yang mengesampingkan kebutuhan ruhaninya, berpaling dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta tidak mengamalkannya, maka baginya kehidupan yang sempit.
◼ Allah ta'ala berfirman :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
Artinya : "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya kehidupan yang sempit." ( QS. An-Nahl: 97 )
Wallahu a'lam bish-shawwab...
CARILAH MAJELIS TALAQQI Al QURAN
Jika kita ingin mendalami teori ilmu tajwid sangat mudah sekali karena saat ini sudah sangat banyak bertebaran dimana-mana kajian-kajian yang membahas teori ilmu tajwid baik itu berupa Daurah, audio, video, group WA, chanel telegram dll.
Bahkan pengambilan ijazah sanad ilmiyyah berkaitan dengan ilmu tajwid pun seperti al jazariyyah tuhfatul athfal dll sangat mudah sekali didapat.
Antusiasme dalam mengikuti kajian-kajian ilmu tajwid sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang ikut gabung dalam kajian-kajian ilmu tajwid baik online maupun offline.
Akan tetapi yang masih sangat jarang sekali adalah majelis talaqqi Al Quran dimana majelis talaqqi ini adalah majelis yang wajib diikuti oleh kita pembelajar al quran.
Karena teori ilmu tajwid bahkan ijazah sanad ilmiyyah tajwid pun tidak serta merta bisa membuat bacaan kita menjadi mutqin.
Oleh karena itu bagi kita yang ingin fokus di bidang ilmu qiraat haruslah fokus duduk di majelis talaqqi.
Carilah guru yang benar-benar serius memperbaiki kesalahan-kesalahan tilawah antum dan membmbing antum.
Setelah antum bisa bermajelis maka bersabar dan istiqomahlah!
Mungkin sudah sering kita mengikuti daurah-daurah atau kajian ilmu tajwid, sudah juga masuk beberapa group online yang membahas ilmu tajwid atau memiliki puluhan koleksi buku-buku yang membahas tajwid dll.
Akan tetapi semua itu tidak akan memperbaiki bacaan kita. Karena hanya guru talaqqi lah yang bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan tilawah kita.
Ijazah, sertifikat, kajian teori dll semuanya tidak bisa memperbaiki bacaan kita.
Maka carilah majelis talaqqi Al Quran!!!
Baarakallahu fiikum
Dikutip dari : Channel Kajian Tajwid Online.
Mengenal Air Sebagai Alat untuk Bersuci
Sabtu, 30 Desember 2017
Pengertian Tharah dan Pembagiannya
Mudah Terenyuh dengan Pesan Kematian
Seorang Pedagang Haruslah Memahami Hakekat Riba
As Subkiy dan Ibnu Abi Bakr mengatakan bahwa Malik bin Anas mengatakan :
فَلَمْ أَرَ شَيْئًا أَشَرَّ مِنْ الرِّبَا ، لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَذِنَ فِيهِ بِالْحَرْبِ
“Aku tidaklah memandang sesuatu yang lebih jelek dari riba karena Allah Ta’ala menyatakan akan memerangi orang yang tidak mau meninggalkan sisa riba yaitu pada firman-Nya :
فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
“Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu (disebabkan tidak meninggalkan sisa riba).” ( QS. Al Baqarah: 279 )
‘Umar radhiyallahu‘anhu berkata,
لَا يَتَّجِرْ فِي سُوقِنَا إلَّا مَنْ فَقِهَ أَكْلَ الرِّبَا
“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”
‘Ali bin Abi Tholib mengatakan :
مَنْ اتَّجَرَ قَبْلَ أَنْ يَتَفَقَّهَ ارْتَطَمَ فِي الرِّبَا ثُمَّ ارْتَطَمَ ثُمَّ ارْتَطَمَ
“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti akan terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus.”
Sumber : Mughnil Muhtaj 6/310
Wallahu a'lam bish-shawwab.
ANJURAN MEMBACA AL QURAN DENGAN LISAN ARABIY
Allah ta'alaa berfirman :
مَـخَـارِجَ الْـحُـرُوفِ وَالـصِّـفَـاتِ لِيَلْـفِـظُـوا بِـأَفْـصَـحِ الـلُّـغَــاتِ
Membaca Al Quran dengan logat arab yang fasih adalah cara membaca yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu'alahi wa sallam :
Qadha Puasa Ramadhan, di Ramadhan Berikutnya
Perbaikilah Anakmu Dengan Ibadah
Tujuan Penciptaan Manusia
Hidup dalam Naungan al-Qur'an
Profile Rumah Qur'an al-Kautsar
Sesungguhnya Allah Subhannahu wa ta’ala menciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Nya, Allah Subhannahu wa ta’ala menurunkan manusia ke muka bumi adalah untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Syarat seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berilmu pengetahuan (ulil albab), berakhlaqul karimah dan memiliki jiwa kepemimpinan.,Tanggung jawab pendidikan yang meliputi pendidikan keimanan, moral, fisik dan akal merupakan tugas pendidik dan orang tua. Pendidikan keimanan adalah sebagai penanaman pondasi dan tanggung jawab, pendidikan fisik atau jasmani merupakan persiapan dan pembentukan, dan pendidikan moral merupakan penanaman dan pembiasaan. Sedangkan pendidikan rasio atau akal merupakan peyadaran, pembudayaan, dan pengajaran. Keempat pendidikan tersebut saling berkaitan erat dalam proses pembentukan pendidikan secara integral dan sempurna, untuk membangun umat menjadi manusia yang konsisten dan siap melaksanakan kewajiban, rísalah dan tanggung jawab. Alangkah indahnya iman jika dibarengi dengan pemikiran yang cerdas, dan alangkah mulianya akhlak jika dibarengi dengan kesehatan fisik. Umat ini tak kan lagi menjadi bagian dari kumpulan manusia yang hanya tampak banyaknya saja namun juga penuh karya dalam hidupnya dengan pondasi keimanan dan ketaqwaan yang kokoh dan mantap. Hal ini menjadi sebuah beban yang berat jika upaya penyiapan pembinaan ummat ini hanya dilakukan oleh segelintir orang namun akan terasa lebih ringan dan indah jika dilaksanakan secara berjamaah dan melibatkan semua unsur yang bertanggung jawab atas kondisi umat, baik dari pihak masyarakat yang memiliki keperdulian pada pembinaan umat, lembaga, ulama serta semua unsur pendidikan dan lembaga umat yang bekerjasama kompak didalamnya. Sebagaimana Allah ta’alaa berfiman : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( Qs. Al Mujadilah ; 11 )
Rumah Qur’an Al-Kautsar merupakan salah satu Rumah Belajar yang didirikan berlatarbelakang dari keprihatinan terhadap kondisi umat yang masih saja dalam kondisi yang belum mampu exis, mandiri dan menjadi solusi di negeri ini, apalagi jika kita menengok kondisi sekolah yang berkwalitas akan tetapi dengan biaya yang sangat mahal. Dengan melihat akan kondisi yang seperti ini kami ingin sekiranya berpartisipasi untuk kemajuan dalam pendidikan Umat Islam. Umat yang kaya akan ilmu syar’I dan berakhlaqul karima adalah sebuah cita-cita kami dan kelak akan menjadi kebanggaan umat , serta dapat mendidik umat seterusnya.
( Rumah Qur’an Al-Kautsar, Kec. Pamulang, Kota Tang-Sel )
1. NAMA LEMBAGA
2. DOMISILI
Tlfn ; 085295122008
VISI :
Mendorong terciptanya umat yang berakhlak mulia, mandiri dan memiliki daya saing berlandaskan iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
MISI :
- Mengembangkan potensi generasi yang berakhlak mulia, mandiri dan berdaya saing berlandaskan iman, ilmu dan amal.
- Memberdayakan umat dalam mewujudkan kesalihan individu dan kesalihan sosial melalui pemahaman ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Shalallahu’alahi wa salam.
- Mendorong terciptanya kehidupan sosial masyarakat yang berakhlak mulia.
- Mengembangkan layanan jasa yang terintegrasi dengan pendidikan.
Berakhlak mulia dalam membangun kesejahteraan umat.
Ketua ` : M. Lukman
Sekretaris : S. Mulyadin
Bendahara : U Wardah
Bidang Pendidikan : G. Ramadhan
Bidang Dakwah dan Sosial : Amru
Bidang Ekonomi dan Kerjasama : Arman Karyawan
Bidang IT dan Komunikasi : A. Ferdinan
Bidang Penelitian & Pengembangan : D. Nugroho
5. REKENING RUMAH QUR’AN
6. KEGIATAN HARIAN RUMAH QUR’AN
Firman Allah ta’alaa dalam Al-Qur’an "Kamu adalah sebaik-baiknya umat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan kamu beriman kepada Allah". (QS. Al-Imran :110)
TUJUAN
Membangun sebuah peradaban mulia dengan membentuk generasi mulia berkarakter dan berakhlakul karimah memiliki mental muslim yang syamil serta memiliki profesionalisme dalam pengembangan syari’ah.
1. Biaya Makan Sehari-hari : 5.000.000,-
4. Biaya Sewa Tempat : 1.000.000,-
5. Biaya Listrik : 250.000,-
6. Mukafa’ah Bulanan Staf : 3.000.000,-
7. Media Transportasi : 500.000,-
T O T A L : 10.950.000,-
Demikianlah penjelasan tentang kami, semoga dengan adanya kami dapat menjadi solusi bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Semoga...