Minggu, 21 Januari 2018

Hal-hal yang mengantarkan kepada Zina dan Hukum yang berkaitan dengannya.

Pertanyaan : Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina".

Apakah hal-hal yang mendekati zina termasuk kategori dosa besar, karena diantara syarat-syarat taubat adalah mengembalikan hak kepada pemiliknya, lalu bagaimana seorang pezina mengembalikan hak kepada pemiliknya, apakah dia mesti mengangkat perkara ini kehadapan qadhi & mengabarkannya bahwasanya ia pernah berzina atau ia hanya cukup bertaubat antara dia & Allah saja?

Jawaban :

- Zina itu termasuk dosa besar, adapun hal-hal yang mendekati zina maka diantaranya ada yang termasuk dosa besar dan adapula yang termasuk dosa kecil. Adapun seputar masalah mengembalikan hak kepada pemiliknya jika hal itu berkaitan dengan perkara semisal harta atau selainnya, atau hal-hal semisal qishash seperti memukul & merusak anggota badan dan selain hal tersebut. Adapun suatu yang haram dengan sendirinya seperti zina maka sesungguhnya tidak ada padanya pengembalian hak, justru yang wajib atasnya adalah bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepada-Nya dan berazam agar tidak mengulangi dosa ini lagi.

Adapun mengabarkan perihal dirinya maka sudah selayaknya atas seorang muslim apabila terjerumus ke dalam suatu dosa yang menyebabkan had, maka wajib atasnya untuk menyembunyikan aibnya dengan kerahasiaan yang Allah Azza wa Jalla berikan lalu bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, sungguh Rasulullah Shaulallahu alaihi wa Sallam bersabda :

"Barang siapa yang mempunyai suatu aib maka hendaklah ia menyembunyikannya dengan kerahasiaan yang Allah berikan".  ( Riwayat al-Imam Malik )

Berkata asy-Syafi'i Rahimahullah dan dia meriwayatkan bahwasanya Abu Bakr pada masa Nabi Shaulallahu alaihi wa Sallam pernah memerintah seorang lelaki yang terkena hukum had agar menyembunyikan aibnya, dan bahwasanya Umar Radhiallahu anhu juga memerintahkannya agar ia menyembunyikan aibnya.

Maka wajib atasnya untuk menyembunyikan aib dirinya dan bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla serta meminta ampun kepada-Nya dari perbuatan dosa yang pernah ia lakukan, dan hendaknya ia memulai lembaran baru bersama Allah Azza wa Jalla.

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Sumber : Radio al-Bayan dalam Acara Pada Acara Fatawa 'Abrol Atsir
Mutarjim : Ustadz Abu Abdillah ( Staf Pengajar RQ al-Kautsar )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar